Minggu, 04 Juli 2010

MEDIA MASSA, PUBLISITAS DAN MARKETING MUSIK

Dalam dunia musik yang kompetitif, sulit menjual satu produk tanpa kampanye dan marketing yang efektif. Sekali lagi, tugas artis untuk menciptakan musik dan tugas perusahaan rekaman untuk menjualnya – namun kerja sama dengan marketing yang tepat sangat penting untuk menggapai sukses. Seperti dalam kebanyakan bisnis, adalah benar bahwa marketing berada di balik penjualan karya musik dalam jumlah besar.




Bila kamu belum terikat kontrak, dan ingin mencari perusahaan rekaman, agen, dan manajer, kamu perlu menyiapkan pula satu paket marketing yang hebat. Val Janes, yang memiliki perusahaan marketing sendiri di London, Fine Tuning, mengatakan bahwa sebuah press kit harus menarik perhatian, membuat orang ingin mengambil dan melihatnya. “Press kit sebaiknya terdiri atas foto hitam putih berkualitas tinggi, biografi yang ditulis dengan baik, dan mungkin bahkan kaset demo berisi materi terbaik. Ingatlah bahwa press kit ini mungkin satu-satunya peluang bagimu untuk meyakinkan pihak lain agar bersedia bekerja bersamamu.

Berkaitan dengan promosi, kita telah membicarakan apa yang dilakukan oleh staf marketing perusahaan rekaman, dalam bidang marketing radio dan video. Publisitas juga merupakan faktor utama yang membantu bergulirnya roda marketing musik; aktivitas ini mencakup liputan oleh media massa (radio, cetak, dan televisi) serta berbagai acara seperti konferensi pers. Di atas segalanya, liputan media adalah sarana bagimu untuk berhubungan dengan punlik – meningkatnya profil seorang artis akan seiring dengan keterlibatan media.

Sebagian besar artis terlibat dalam berbagai kegiatan marketing melalui radio, majalah, surat kabar, wawancara, TV, juga jumpa penggemar di toko-toko kaset ketika mereka mengadakan tur. Manfaatkanlah semua kegiatan promosi yang akan membuka integritas dirimu. Sering kali perusahaan marketing disewa untuk memaksimalkan promosi seorang artis. Perusahaan ini bisa disewa oleh perusahaan rekaman, atau bisa langsung oleh si artis. Ada dua alasan bagus untuk melakukan hal ini. Pertama, perusahaan rekaman memiliki banyak artis, dan tuntutan untuk menangani mereka bisa membuat departemen publisitasnya tidak sepenuhnya efektif mengurusmu. Kedua, jika kamu – sebagai artis – menyewa perusahaan marketing sendiri, maka mereka akan bekerja untukmu.

Perbedaannya bisa menjadi sangat besar, karena sebagian besar perusahaan rekaman meminta staf publisitas mereka agar mengurus rekaman hanya untuk jangka waktu tertentu saja, tidak terus menerus samapi “siklus hidupnya” berakhir. Banyak kisah mengenai rekaman yang laku keras setelah dipublikasikan beberapa waktu, tapi tidak mampu bertahan lama karena daur marketingnya telah dieksploitasi sepenuhnya.

Suzan Crane, seorang marketing di Los Angeles, menyatakan bahwa perusahaannya adalah “pipa penyalur antara artis dan media”. Ia juga menyatakan bahwa artis sebaiknya menghindari hubungan “panas” dengan departemen publisitas perusahaan rekaman, sebab tujuan yang ingin dicapai adalah mengembangkan win-win situation – situasi sama-sama menang – yang melibatkan si artis, departemen publisitas perusahaan rekaman, dan perusahaan marketing yang disewa.

Komisi perusahaan marketing independen bervariasi , tergantung banyaknya pekerjaan yang perlu dilakukan ; komisi itu bisa dibayar baik oleh perusahaan rekaman maupun si artis, tergantung siapa yang menyewa. Dalam kasus lain, perusahaan rekaman harus sepenuhnya sadar bahwa perusahaan marketing independen sekedar melaksanakan proyek yang diberikan. Karena perusahaan marketing itu punya satu tujuan, yaitu agar klien mereka dikenal oleh sebanyak mungkin orang, ini bisa sanagt membantu dalam memperoleh perhatian media.

Manajemenmu harus bekerja sama dengan departemen publisitas perusahaan rekaman, dan sebagai artis kamu juga harus kooperatif. Satu hal penting adalah mengatur jadwal konferensi pers sebelum rekamanmu dirilis atau sebelum melakukan konser / tur. Jika tersedia cukup dana, tur promosi / publisitas yang terpisah bisa lebih banyak menolong. Harus jelas juga berapa besar biaya yang akan ditarik kembali dari royalti artis, sebab biasanya cara inilah yang diterapkan. Jelas hal ini harus diketahui sepenuhnya oleh manajer sebelum melakukan tur.

Kebanyakan perusahaan rekaman memanfaatkan jasa layanan kliping untuk memonitor berbagai wawancara yagn melibatkan artis-artis mereka. Membaca kliping-kliping ini berguna untuk mengevaluasi gaya wawancara. Bicara terbata-bata, menyumpah-nyumpah, atau melontarkan kata-kata klise tidak akan membuat kamu tampil atraktif di media cetak. Kamu sebaiknya juga menilai wawancara video dan TV – berulang-ulang menyentuh wajah, mengerut gelisah, atau menatap kosong akan membuatmu tampak konyol. Hal-hal seperti ini juga dapat dihindari jika kamu mengevaluasi dan mengkaji ulang wawancara-wawancara yang pernah kamu lakukan.

Semakin canggih kamu menghadapi pers dan publisitas, kamu akan semakin dekat mencapai tujuan menjadi artis profesional. Secara keseluruhan , kegiatan-kegiatan tambahan ini sangat produktif dan bermanfaat. Hasilnya bisa terlihat dari penjualan album dan tiket konser. Tetapi, kesuksesan sejati lebih baik diukur dari seberapa besar kemauanmu bekerja sama dengan orang lain dan tidak perlu dari berapa banyak musik kamu terjual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar